Pangdam dan Kapolda Jateng Cek Kondisi Korban Banjir di Demak

DEMAK – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV / Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita meninjau langsung penanganan banjir di Kabupaten Demak, Senin (13/2/2024) pagi.

Bertolak dari Kota Semarang dengan menggunakan helikopter, kedua pejabat melakukan pemantauan udara pada sejumlah tanggul-tanggul sungai yang rusak serta kawasan terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar dan Gajah.

Rombongan selanjutnya mendarat di desa Gajah, Kecamatan Gajah, untuk melanjutkan peninjauan untuk mengecek kesiapan
dapur lapangan milik Brimob, upaya trauma healing serta pengobatan gratis yang dilakukan tim Biddokkes Polda Jateng.

Bersama Forkompinda setempat, Kapolda dan Pangdam menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini hingga pelaksanaan pemungutan suara Pemilu bagi warga yang terdampak banjir.

Berbicara di depan media, Kapolda Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa sampai saat ini masih banyak warga terdampak banjir yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.

“Untuk menjaga keamanan bagi warga yang masih belum mau meninggalkan rumahnya, kita akan memperbanyak penyediaan perahu karet untuk patroli di sekitar pemukiman warga sekaligus mengantisipasi tindak kriminalitas karena banyak rumah dan harta benda yang ditinggalkan,” kata Kapolda.

Lebih lanjut, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah untuk turut mengatasi tanggul-tanggul yang jebol serta mendukung pengadaan tambahan obat-obatan serta pakaian untuk para pengungsi.

“Satu hal yang juga perlu diantisipasi adalah mobilitas pengungsi yang berpindah-pindah tergantung dari debit air. Tadi sudah dibahas bersama bupati, bahwa nanti perlu disediakan lokasi yang besar dan representatif untuk menampung pengungsi karena kita belum tahu banjir ini akan selesai kapan,” ungkapnya.

Terkait pelaksanaan pencoblosan suara Pemilu bagi warga, Kapolda mengaku sudah berkoordinasi dengan KPUD Jateng untuk mengusulkan pencoblosan susulan di sejumlah desa terdampak banjir.

“Keputusan dan kewenangan ada pada KPU (pusat),” tandasnya.

Kapolda menjelaskan, terkait kemungkinan pencoblosan ulang tersebut, dirinya mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dan siap menyiapkan pengamanannya.

“Karena bila nanti ada pencoblosan susulan, ini juga membutuhkan pengamanan dari tenaga linmas, polisi, TNI dan sebagainya. Terkait status TPS, akan disesuaikan dengan situasi daerah masing-masing. Apabila awalnya ada TPS dengan kurang rawan dapat ditingkatkan menjadi daerah rawan (karena terdampak bencana), sehingga jumlah personel pengamanannya nantinya dapat ditingkatkan. Tentunya sesuai daerah masing-masing,” pungkasnya. (SJ/12)