UPGRIS Bentuk Kampung STEM-AR di Tambak Lorok Semarang

SEMARANG – Tim pengabdian Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang terdiri dari Dr Muhammad Prayito MPd, Nurina Happy MPd dan Dr Lilik Ariyanto MPd mendorong adanya pembentukan Kampung STEM-AR di Tambak Lorok, Semarang dengan pendanaan dari DRTPM, baru-baru ini.

Kegiatan diinisasi dengan latar belakang agar masyarakat di Kampung Tambak Lorok, khususnya anak-anak dan ibu-ibu, mendapatkan peningkatan kompetensi dan keterampilan yang akan dapat membantu masyarakat itu sendiri.

Tim Bersama mahasiswa yang terdiri dari Annisa Dwi Yuniar, Retno Cahyanti, Indah Wahyu Agustin, Yorika Dina Syafira, dan Fika Ariana membuat kegiatan berbasis STEM-AR untuk anak-anak sehingga anak-anak dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.

Prayito dalam sambutanya menyebutkan bahwa mahasiswa telah mendapat pengetahuan dan pengalaman dari SEAMEO QITEP in Mathematics (SEAQiM) sebelum kegiatan sehingga diseminasi kegiatan dilakukan di Kampung Tambak Lorok.

“Kegiatan pengabdian ini juga merupakan pengembangan sister village yang sebelumnya telah dilakukan SEAQiM di Kampung Joho Yogyakarta. Harapannya Kampung STEM-AR ini dapat berkelanjutan sehingga menjadi potensi bagi Kampung Tambak Lorok sendiri dalam bidang Pendidikan,” ungkap Ito.

Selain mengadakan kegiatan untuk anak-anak, tim pengabdian juga mengadakan pelatihan untuk i+para ibu-ibu dalam mengolah ikan asin yang layak jual untuk mendukung perekonomian warga. Selama ini warga baru mengolah ikan asin hanya untuk konsumsi pribadi saja.

Pada kegiatan tersebut juga ada kekhasan hasil ikan asin dari Kampung Tambak Lorok yang tidak ditemukan pada produsen yang lain. Tim pengabdian melatih pengolahan ikan asin, melatih perhitungan BEP, dan pengemasan yang menarik sehingga dapat layak untuk dijual.

“Selain itu, tim pengabdian juga melatih warga untuk dapat memanfaatkan e-commerce untuk promosi produk ikan asin tersebut,” tutup Ito.(SJ/15)