Dunia Pendidikan Perlu MoU dengan Sektor Usaha dan Industri
SEMARANG – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menjalin kerja sama dengan sejumlah dunia industri dan dunia usaha untuk memberi ruang bagi mahasiswa dalam melaksanakan magang.
Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati MHum menyatakan, sinergisitas kampus dengan dunia usaha dan industri penting dilakukan untuk menyiapkan lulusan siap diterima di dunia kerja. Pihaknya juga melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam merumuskan petunjuk teknis alias standar operasional prosedur terkait pelaksanaan praktik magang.
“Petunjuk teknis inilah yang akan digunakan oleh setiap perusahaan dalam memperlakukan mahasiswa magang. Dengan demikian setiap perusahaan akan mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan saat menerima mahasiswa magang,” kata rektor usai penandatanganan kerja sama dengan beberapa perwakilan dunia usaha dan industri di UPGRIS, di Gedung pusat lantai 7 UPGRIS, Kamis (2/3/2023).
Rektor mengakui, pada era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dunia pendidikan memerlukan bantuan dan kerja sama dengan sektor usaha dan industri. Keterlibatan peran dunia usaha itu dirasa penting, khususnya pada saat pelaksanaan praktik magang bagi mahasiswa.
“Kami berharap magang mahasiswa di dunia usaha tidak lagi seperti dulu, yang seakan tidak mendapat pendampingan serius. Dengan kerja sama ini, akan merubah paradigma sebelumnya, kini mahasiswa tidak lagi terkesan diberdayakan di tempat mereka magang,” ujarnya
Pada sisi lain, peserta mahasiswa yang bakal mengikuti praktik magang di perusahaan mitra akan diseleksi secara ketat. Mahasiswa yang lolos atau terpilih, sebelumnya lebih dulu mengikuti serangkaian tahapan atau tes oleh masing-masing program studi.
“Kami ingin mahasiswa sudah disiapkan betul, sehingga ketika lulus sudah akrab dengan lingkungan kerja. Maka ketika magang itulah perlu mendapat sentuhan berupa keterampilan dari dunia usaha dan industri,” jelasnya.
Rektor juga meyakinkan implementasi dari program MBKM ini bakal tetap berlanjut secara mandiri. Pihaknya melihat manfaat dari pelaksanaan MBKM bisa dirasakan langsung oleh mahasiswa.
Sebagaimana diketahui, perubahan kurikulum acap kali terjadi ketika masa pergantian pimpinan di tingkat menteri. Karena itu, kampus berencana akan meneruskan implementasi dari program itu secara mandiri.(SJ/12)