UPGRIS Gandeng Lebih 500 Dunia Usaha dan Industri

SEMARANG – Upacara Dies Natalis ke-42, UPGRIS menyelenggarakan orasi ilmiah menghadirkan Prof Rhenald Kasali PhD, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia. Orasi ilmiah bertemakan “Tantangan Perguruan Tinggi di Era Disrupsi Penguasaan Ilmu Dalam Pusaran Dunia Kerja” diikuti dosen dan karyawan yang dilaksanakan di Balairung, kampus UPGRIS, Senin (24/7/2023).

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati MHum mengatakan, orasi ilmiah dari Prof Rhenald Khasali merupakan kesempatan luar biasa yang memberikan pencerahan dan pemahaman lebih (insight) bagi keluarga besar UPGRIS.

“Prof Rhenald dihadirkan karena sebagai founder rumah perubahan, dan memiliki pemikiran yang jauh kedepan dan visioner. Memberikan inspirasi bagi kita semua dan juga tidak merasa ragu untuk berubah,” ujar Sri Suciati.

Menurutnya, ketika kita berada di zona nyaman maka akan sulit untuk berubah seiring dengan perkembangan jaman. Untuk itu, UPGRIS harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang begitu cepat sekarang ini.

“Pemantik dari Prof Renald ini mudah-mudahan bisa memudahkan kita dalam proses perubahan,” terangnya.

Sri Suciati menuturkan, beberapa capaian prestasi akademik telah diukir UPGRIS seperti implementasi kurikulum Outcome Best education (OBE) dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Untuk yang mandiri kita sudah menggandeng lebih 500 dunia usaha dan industry serta berbagai lembaga pemerintah maupaun swasta. Kemudian untuk bersaing di era global, kita berkolaborasi dengan 67 perguruan tinggi luar negeri sebagai upaya internasionalisasi UPGRIS,” terangnya.

Sementara itu, Prof Rhenald Kasali PhD mengungkapkan perguruan tinggi harus beradaptasi diera disrupsi sekarang ini. Menurutnya, pola berfikir dari pendidik harus cepat beradaptasi dengan perubahan karena tenaga pengajar sering terperangkap dengan aturan.

“Aturan juga harus menyesuaikan diri,aturan harus membuat dosen dan mahasiswa bisa berkarya dengan kebebasan akademik yang sehat,” ujarnya.

Untuk menyesuaikan diri di era disrupsi, Rhenald menghimbau untuk tidak terperangkap dengan masa lalu karena masa depan tantangannya akan berbeda dari masa lalu.

“Yang terpenting keluar dari perangkap masa lalu kerena ada masalah de forced, tingkat kepercayaan tinggi, penurunan jumlah populasi dan alam yang semakin rusak. Caranya keluar dari perangkap masa lalu,” pungkasnya. (SJ/15)