Peringati Satu Abad NU, Ranting Desa Jamus Siap Merawat Jagat Mensemestakan Aswaja

DEMAK – Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan ormas terbesar di Indonesia, diperingati mulai dari pusat, daerah hingga tingkat ranting. Salah satunnya ranting NU Desa Jamus Kecamatan Mranggen.

Peringatan Satu Abad NU di Desa Jamus yang mengambil tema “Merawat Jagat Mensemestakan Aswaja” ini dimeriahkan dengan karnaval, Simaatul Al Quran 13 hafidloh, baksos, pemotongan tumpeng dan pengajian umum oleh Kyai Dimyati dari Tingkir Salatiga.

Karnaval yang dimulai dari Ponpes Darrunnajah menuju gedung serba guna Pemdes Jamus itu, diikuti jajaran pengurus NU, Muslimat, Ansor, IPNU, PKK, kader posyandu, Pemuda Pancasila, perangkat serta warga Desa Jamus.

Pemberian sembako sebagai bentuk kepedulian NU terhadap para yatim, janda dan kaum dhuafa dibagikan kepada 200 orang, termasuk kelompok disabilitas serta orang tua yang mempunyai penyakit kronis tahunan.

Muh Rifai Ketua Ranting NU Jamus mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk kewajiban untuk ngalab berkah terhadap para ulama dan kyai, karena keberadaan NU lebih dulu dari negara tercinta Republik Indonesia.

“Kita bisa melihat, ketika masa penjajahan, NU aktif melakukan perlawanan terhadap penjajahan,” kata Rifai yang juga Kepala Desa Jamus, Minggu (12/2/2023).

Rifai menambahkan, pada masa kemerdekaaan, saat kedatangan ribuan tentara sekutu, simbah Hasyim Asyari menyerukan resolusi jihad untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengobarkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia.

“Pasca kemerdekaan NU selalu mengajarkan bagaimana menjadi Islam yang betul-betul Islam Rahmatalilalamin,” ujarnya.

Gus Wahab Ketua Panitia, menyatakan terima kasih kepada seluruh warga Desa Jamus dan pihak-pihak terkait yang turut serta mensukseskan acara ini, sehingga peringatan Satu Abad NU berjalan lancar dan meriah.

“Alhamdulillah, acaranya meriah. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Nur Azis Ketua Syuriyah NU Ranting Jamus, sangat mengapresiasi adanya peringatan Satu Abad NU ini, khususnya apresiasi mendalam kepada Kepala Desa Jamus yang mendukung penuh acara ini. Terlebih hampir 35 tahun kegiatan organisasi ke NU an di Desa Jamus tidak ada atau mati suri dan kembali semarak dibawah kepemimpinan kepala desa baru.

“Saat ini bangkit kembali, berbarengan dengan memasuki abad kedua bagi NU, semoga ini bisa istiqomah,” tuturnya. (SJ/12)